Senin, 18 Mei 2015

Edelweis Bunga Abadi

edelweis_01Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.

edelweis_2Edelweis juga melambangkan pengorbanan.bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat.
meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Karenanya,  edelweis adalah bunga keabadian. Bunga yang membuat cinta akan tetap abadi!
. Sebuah studi yang dilakukan oleh Hakim Luqman dalam Kasodo, Tourism, and Local People Perspectives for Tengger Highland Conservation, menyimpulkan bahwa tanaman ini telah punah dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
alun-alun suryakencanaPadahal Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.
Kini Taman Nasional Gunung Gede Pangrango diklaim sebagai tempat perlindungan terakhir bunga abadi ini. Di sini terdapat hamparan bunga edelweis yang tumbuh subur di alun-alun Suryakencana sebuah lapangan seluas 50 hektar di ketinggian 2.750 meter di atas permukaan laut.
 

Khasiat Bunga Edelweis

Ekstrak dari bunga edelweiss dapat dijadikan obat sejak peradaban kuno untuk mengatasi berbagai penyakit seperti diare, disentri, TBC dan difteri.  Karena bunga tersebut memiliki kandungan anti-oksidan yang cukup banyak, yaitu anti-mikroba yang dapat membunuh jamur dan bakteri dan memiliki sifat anti-inflamasi atau radang. Ekstrak dari bunga tersebut juga memiliki sifat pelindung yang sangatlah baik bagi keremajaan sel-sel dalam kulit dan melindungi kulit agar tetap kelihatan muda dan segar dengan menghancurkan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Bunga edelweiss bisa dijadikan teh yang dapat mengobati sirkulasi yang buruk, batuk, difteri dan kanker payudara. Bisa juga dijadikan salep sebagai perlindungan kulit dari sinar UV, meredakan rasa sakit karena rematik dan menyembuhkan luka.

Namun, bagaimanapun juga bunga Edelweis merupakan bunga yang lama untuk tumbuh dan berbunga kembali, sepatutnya kita sebagai para pendaki tetap menjaga kelestarian dari bunga edelweiss agar dapat menjadi bunga abadi dengan cara tidak merusaknya ataupun memetiknya sebagai kenang-kenangan. Tapi, bila untuk pengobatan bolehlah mengambil bunga abadi ini dengan sewajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar