“Ketika orang tertidur kau terbangun, itulah susahnya. Ketika
orang merampas kau membagi, itulah peliknya. Ketika orang menikmati kau
menciptakan, itulah rumitnya. Ketika orang mengadu kau bertanggung
jawab, itulah repotnya. Oleh karena itu, tidak banyak orang bersamamu
disini, mendirikan imperium kebenaran“ ~KH. Rahmat Abdulloh~
“Apa kabar hatimu? Masihkah ia seperti embun? Merunduk tawadhu
dipucuk- pucuk daun? Masihkah ia seperti karang? Berdiri tegar
menghadapi gelombang ujian. Apa kabar imanmu? Masihkah ia seperti
bintang? Terang benderang menerangi kehidupan. Semoga Allah senantiasa
melindungi dan menjagamu, saudaraku”.
“Jadi ingat musim, gugur, daun berjatuhan, udara dingin, sepi,
tiada interaksi, Pagi berkabut sore mendung,. Kasihan, tersisa semangat
dalam himpitan dan senyuman dalam tekanan”.
“Seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung
jawab? Bila semua menghindar. Biarlah saya yang menanggungnya. Semua
atau sebagiannya.” ~KH. Rahmat Abdulloh~
“Suatu hari nanti saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin
berda di antara mereka, yang bercerita tentang perjuangan yang indah,
dimana kita, sang pejuang itu sendiri. Tak pernah kehabisan energi tuk
terus bergerak, meski terkadang godaan tuk berhenti atau bahkan
berpaling arah begitu menggiurkan. Keep istiqomah!”
”Jika ku dapat menarik “Pelangi, Mentari dan Bintang”. Maka ku
akan membentuk “Namamu” disitu, lalu akan ku kembalikan lagi ia ke
“Langit” agar semua orang tahu, betapa bahagianya aku mempunyai
“saudara” seperti dirimu. Selamat beraktivitas”.
“Jangan takut untuk mengabil langkah besar hari ini, Jika memang
dibutuhkan!! Jurang tak bisa disebrangi hanya dengan 2,3 lompatan
kecil!! Nahnu Duat Fii Kulli Zaman”.
“Politik telah membuahkan konsekuensi yang maha dahsyat dalam
peradaban manusia. Dalam abad ke-20 saja politik telah membunuh 200 juta
jiwa di seluruh dunia. Keep ur soul pure “
Beban Dakwah hanya dapat diberikan oleh mereka yang memahami dan
memeberikan apa saja yang kelak di tuntutnya ; Waktu, Kesehatan, Harta,
Bahkan Darah. Mereka Bergadang saat semua tertidur lelap. Mereka gelisah
saat yang lain lengah. Seakan-akan lisannya yang suci Berkata , “Tidak
ada yang kuharap dari kalian. Aku hanya mengharap pahala Allah” ~Hasan
Al Ban
Teruntuk mujahid da’wah pilihan : “Terkadang hak-hak pribadi kita
tidak dapat kita penuhi. Jangan bertanya kemana yang lain. Jangan
bertanya kenapa kita sendiri. Jangan mengingat apa yang telah kita
korbankan. Jangan mengharap apa yang akan kita dapatkan. Karena
sesungguhnya Allah telah memilih diri-diri ini. Maka ikhlaskanlah”
Saudaraku…“Sungguh.., kekuatan ruhiyah dan jasadiyah serta amanah adalah modal istiqamah dijalan da’wah”
Malik bin Dinar ::. “Segala sesuatu itu memiliki penyerbukan.
Kesedihan itu serbuk yang melahirkan ‘amal sholeh. Tidak ada orang yang
bersabar atas ‘amal sholeh kecuali dengan kesedihan”.
“Hidup seorang mukmin adalah program perbaikan diri yang tertata
hingga menemui Allah dalam kondisi yang terbaik”. Semoga Allah
memberkahi langkah-langkah kita. Amiin.
“Sungguh beruntung orang-orang yang terus memperbaharui niatnya dalam setiap aktivitas da’wah”.
“Selalu ada harapan dalam keyakinan, selalu ada keteguhan dalam
kesabaran, selalu ada hikmah dalam kesyukuran dan selalu ada keniscayaan
dalam doa”.
”Untuk saudaraku yang tak pernah lelah dan putus asa. Buat dia
tersenyum hingga disyurga kelak ya rabb. Allahlah yang akan menjadi
muara segala beban yang menghimpit jiwa kita. Rabb..kutkan pancangan
kakinya dijalan_Mu”.
“Sabar adalah bunga-bunga keimanan. Keharumannya adalah
kepasrahan, dan meyakini hikmah dibalik setiap musibah. Kelopaknya
adalah ketabahan. Tangkainya adalah keteguhan jiwa”
“Orang yang faham harus ikhlas terhadap kefahaman ilmunya.sedang
orang yang ikhlas harus faham dalam mengamalkan apa yang difahaminya.
Sehingga akan lahir ‘amal DAHSYAT karena ditopang oleh faham dan
ikhlas”.
“Jika da’wah adalah jalan yang panjang, Jangan pernah berhenti
sebelum menemukan ujungnya. Jika da’wah adalah bebannya berat Jangan
minta yang ringan. Tapi mintalah punggung yang kuat untuk menopangnya.
Jika pendukungnya sedikit…maka jadilah yang sedikit itu”.
“Orang sukses mengunakan tubuhnya untuk ikhtiar, otaknya untuk berfikir kreatif dan hatinya untuk bertawakal kepada-Nya”.
“Seorang mujahid adalah mereka yang selalu termotivasi, ketika
yang lain berjatuhan maka ia tetap tegar. Sungguh jalan yang ditempuh
masih panjang dan banyak aral menghadang. Yakunlah bahwa Allah maha
penepat janji. Sekencang aral menghadang tetap Allah didalam hati kita”.
“Orang yang excellent adalah orang mampu memaksimalkan seluruh
potensinya, Orang yang tawazun (seimbang) antara urusan dunia dan urusan
akhirat”.
“Bersemangatlah pada apa saja yang bermanfaat bagimu, minta
tolonglah pada Allah dan jangan merasa tidak mampu.” ~HR. Imam Muslim~.
” Kehidupan seorang mukmin layaknya mentari. Selalu hidup
bersinar dan tak pernah hilang. Ia terbenam disatu wilayah untuk terbit
diwilayah berikutnya. Datang menyinari memberi kemanfaatan dan rasa
damai”.
“Hanya orang besar yang berani berfikir dan bertindak besar. Maka
Allah titipkan amanah dan perkara besar. Mintalah energi besar pada
yang Maha besar untuk menyelesaikan semuanya”.
“Jangan pernah berhenti mengepakan sayapmu saudaraku. Biarkan
cobaan itu membuatmu kuat, Biarkan derasnya terpaan itu membuatmu gesit
berkelit, Biarkan jiwa-jiwa pemenang itu memenuhi hatimu, Biarkan
jiwa-jiwa sabar itu menjadi penyejuk bagimu”.
“Ya, Allah tambahkanlah untuk kami keikhlasan niat, kedalaman
ilmu, kelapangan hati, kebersihan jiwa, kejernihan pikiran, lautan
kesabaran, samudra kelembutan serta indahnya cinta dan kasih sayang
dalam ukhuwah…” Tetap semangat Ikhwah!
“Menjadi orang-orang pilihan dalam da’wah, berarti meletakkan
pondasi keikhlasan dalam ber’amal. Maka teguhkanlah azzam dalam hati.
Berjuang itu indah, Berkorban itu nikmat.” Allah will always with you
“Keberhasilan kita tidak diukur oleh seberapa banyak apa yang
kita miliki, melainkan oleh berapa banyak orang yang merasakan manfaat
keberadaan kita.”
“Bahkan dalam letihpun para mujahid tetap tersenyum karena apa
yang kita tunaikan menjadi jaminan bermaknanya usia. “Semoga awal
semester yang diiringi dengan semangat ramadhan, bisa membawa keberkahan
untuk usaha dan hasil yang terbaik. New Spirit Be Better Person!”
“Mencari Spirit yang hilang, tertatihku dibelantara dunia,
menanti seberkas cahaya, jiwa-jiwa lelah ditengah perjalanan panjang,
bilakah kemenangan itu datang?” Sesungguhnya kemenangan selalu seiring
dengan pengorbanan,,dan keikhlasan, kesabaran diatas kesabaran adalah
kunci kekuatan, sudikah diri menjadi kafilah yang digantikan?”
“Para pemburu syurga tidak akan berhenti pada tahap mimpi. Ada
asa yang harus diwujudkan, Ada pengorbanan yang harus dikeluarkan. Ada
amal dan karya nyata yang harus dipersembahkan.”
“Sendi-sendi kebahagiaan adalah hati yang selalu bersyukur, lidah yang terus berdzikir dan tubuh yang senantiasa bersabar..”
” Selayaknya bagi jiwa-jiwa yang mengazamkan dirinya pada jalan
ini. Maenjadikan da’wah sebagai laku utama, dialah visi, dialah misi,
dialah obsesi, dialah yang mengelayuti disetiap desahan nafas, dialah
yang mengantarkan jiwa-jiwa ini kepada ridho dan maghfiroh Tuhannya.”
“Ada yang mengeluh, merasa jenuh, ingin gugur dan jatuh ia
berkata “lelah!”. Ada juga yang lelah, tubuhnya penat tapi semangatnya
kuat. Ia berkata “lillah!”, karena Allah, Ikhlaskanlah. Tetap semangat
pejuang-pejuang Allah”
Imam Ibnu Qoyyim Aljauzziyah ::. “Memelihara pandangan mata
menjamin kebahagiaan seorang hamba didunia dan akhirat. Memelihara
pandangan, memberi nuansa kedekatan seorang hamba kepada Allah, menahan
pandangan juga bisa menguatkan hati dan membuat seseorang lebih merasa
bahagia, menahan pandangan juga akan menghalangi pintu masuk syaithan
kedalam hati. Mengkosongkan hati untuk berfikir pada sesuatu yang
bermanfaat. Allah akan meliputinya dengan cahaya, itu sebabnya setelah
firmannya tentang perintah mengendalikan pandangan mata dari yang haram,
Allah segera menyambungnya dengan ayat nur (cahaya)”. Sebuah perenungan
untuk diri.
Fudhail bin Iyadh ::. “Suplai bantuan Allah, tidak berlaku bagi orang yang dikuasai hawanafsunya dan mengikuti syahwatnya”.
Ustadz Mashadi ::. ”Bila benar-benar kita mukmin, ikhwah, apalagi
qiyadah pasti akan mendasarkan pada paradigma berpikir yang bersifat
ketuhanan (manhaj tafkir rabbani) juga. Sehingga sikap al wala wal
baro’nya sangatlah jelas, tidak confused dan talbiz. Manhaj Tuhan itu
(Islam) telah menyediakan bagi para da’i/ aktivis satu manhaj tersendiri
dalam berpikir dan bertindak, yang mampu menghindarkan keterjerumusan
dalam kehidupan jahiliyah. Di manakah posisi kita hari ini? Apakah masih
tergolong orang-orang yang tsabat dengan manhaj rabbani atau telah
tersungkur ke dalam barisan pengejar rente kekuasaan? dan pasti akan
hina di mata manusia dan di sisi Allah”
Ustadz Farid Nu’man ::. ”Hendaklah mereka malu kepada Allah
Ta’ala, dan kalau pun sudah tidak malu kepada Allah Ta’ala, malu-lah
kepada malaikat sang pencatat, kalau pun tidak malu kepada malaikat,
malu-lah kepada manusia, kalau pun tidak malu kepada manusia, malu-lah
kepada keluarga di rumah, kalau pun tidak malu kepada keluarga, maka
malu-lah kepada diri sendiri dan hendaklah jujur bahwa apa yang
dilakukannya adalah kesalahan, minimal meragukan. Fitrah keimanan akan
menolaknya, kecuali jika memang sudah taraf Imanuhum fi Proyekihim”
Ustadz Dr. Daud Rasyid, MA ::. “Kalau ada orang menceritakan
dirinya mendambakan punya rumah mewah, kendaraan mewah, atau apa saja
yang menyenangkan dari dunia, sebenarnya dia sedang menceritakan
kenaifan dirinya, sekaligus menyingkap keruntuhan ma’nawiyah (jati diri)
nya di hadapan orang lain. Apakah pantas seorang pemimpin merangsang
anggotanya untuk mengejar harta, sementara Nabi Saw menyuruh ummatnya
agar berhati-hati dengan harta dan dunia?“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar